Secercah cerita nyata dan fakta. Ada seorang lelaki yang sangat ta'dhim dan manut kepada gurunya apapun yang diminta oleh gurunya selalu dilaksanakan. Sebut saja namanya Sulaiman. Sulaiman adalah salah satu santri yang setiap ada masalah dalam kehidupannya selalu menceritakan segala keluh kesah kepada gurunya tidak tertutup kemungkinan tentang perasaan atau asmara. Suatu ketika Sulaiman bertemu dengan seorang perempuan yang Sholih, berakhlak mulia, serta cantik bernama Fatimah. Fatimah anak dari seorang janda yang bernama Zubaidah. Pandangan pertama Sulaiman pada Fatimah membuat hatinya tertambat. Sulaiman ada perasaan berbeda pada Fatimah. Yaitu benih-benih cinta mulai tumbuh padahal baru pertama kali bertemu. 


Singkat cerita ia ngobrol dengan gurunya tentang si Fatimah. Bahwa dia jatuh hati pada seorang wanita yang baru dikenalnya. Sulaiman bercerita panjang lebar tentang si Fatimah. Kemudian gurunya memberikan nasihat pada Sulaiman "man sregep o shalat tahajjud lan ojo waleh-waleh anggenmu dongo ning Gusti Alloh". Dengan keyakinan dan kemantapan hati, ia melaksanakan apa yang sudah didawuhkan oleh gurunya dengan kesungguhan hati. Sulaiman berdo' a secara Istiqomah dan berharap Fatimah menjadi pendamping hidupnya. Lambat laun ia lakukan tanpa ia sadari telah shalat tahajjud selama satu tahun.


Dengan kemantapan hati Sulaiman akhirnya datang ke rumah Fatimah. Tapi sebelum datang ke rumah Fatimah, ia bertemu dengan gurunya terlebih dulu. Gurunya memberikan nasihat jika mau ke rumah Fatimah agak pagi. Kalau kesiangan Fatimah tidak di rumah. 


Dengan semangat Sulaiman datang ke rumah Fatimah. Mengetuk pintu rumah Fatimah. Dan tak disangka yang membukakan pintu Zaubaidah atau ibu Fatimah. Sulaiman teringat dengan gurunya, jika datang ke rumah Fatimah jangan terlalu siang. Sulaiman datangnya kesiangan. Karena Fatimah jalan-jalan pagi bersama temannya. Dan Sulaiman menyampaikan maksud kedatangannya untuk melamar anak Ibu Zubaidah. Tak disangka ibu Zubaidah kali pertama bertemu dengan Sulaiman juga menyukai Sulaiman. Do'a Sulaiman dikabulkan tapi salah sasaran. Bukan dengan Fatimah tapi dengan ibunya. Sulaiman bertemu dengan gurunya untuk membicarakan masalah tersebut. Akhirnya Sulaiman dinasihati dan dengan ikhlas menerima ketentuan-Nya. Ia bersedia menikah dengan ibu Fatimah. 


Segala persiapan pernikahan telah disiapkan mulai dari undangan, dekor, dan berbagai macam kebutuhannya. Tak disangka ketika Ibu Zubaidah ke pasar ditabrak oleh becak dan meninggal dunia. Pihak keluarga ibu Zubaidah bermusyawarah terkait pernikahan. Karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan. Tanpa bicara panjang lebar,  akhirnya Fatimah dinikahkan oleh Sulaiman. Dari cerita berikut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa segala sesuatu itu sudah ditakdirkan-Nya. Tapi yang perlu diingat husnudzan kepada Rabb sangat penting. Semoga secuil cerita ini bermanfaat. 


Salam literasi

Blitar, 5 Juni 2021