Pernah suatu ketika saya ditanya. Apakah kamu seorang penulis. Saya pun menjawab dengan semangat. Iya saya seorang penulis. Ketika seseorang berucap maka itu akan menjadi sebuah do'a yang mujarab. Do'a yang baik akan berbuah baik begitupula sebaliknya. Karena ucapan adalah sebuah sugesti dari alam bawah sadar pikiran. Jika pikiran positif maka akan berbuah positif. Makanya kita harus menanamkan pada diri kita pentingnya berucap yang baik dan berpikir positif. Karena akan berpengaruh terhadap tindakan kita selanjutnya.
Menurut saya menulis bukanlah sebuah beban. Saya menganggapnya menulis adalah suatu kebahagiaan. Artinya dengan menulis saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Yang mampu mengubah cara berpikir saya. Dari yang sulit berkomunikasi menjadi lancar untuk berkomunikasi. Baik secara lisan maupun dengan tulisan. Perihal aksara jika ditelisik secara mendalam, menulis salah satu kegiatan yang sederhana namun Mampu mengubah seseorang dari yang statis menjadi dinamis dalam berkomunikasi. Akan tetapi harus diingat pula bahwa menulis harus disertai dengan membaca. Tanpa membaca akan menyiksa si pelaku menulis.
Efek samping dari kegiatan menulis kalau dilakukan dengan konsisten akan menjadi kecanduan. Semakin sering menulis maka akan semakin semangat dalam menorehkan pena di atas kertas. Pengalaman yang dialami akan menjadi sebuah cerita di kemudian hari. Itu artinya tulisan yang ditulis akan menceritakan kehidupan kita dan dapat diceritakan kepada anak cucu yang akan datang.
Menulis bukanlah suatu beban namun kebahagiaan. Mungkin orang yang baru saja menulis belum begitu merasakan efeknya. Tapi jika terus dilakukan akan luar biasa efeknya bagi kehidupan. Bahkan menulis bagi seorang penulis yang sudah mempunyai jam terbang yang banyak. Mereka menganggap bahwa menulis merupakan kebutuhan. Jika tidak menulis satu hari merasa masih ada yang kurang. Pertanda menulis sudah masuk ke dalam relung jiwa yang paling dalam.
Mari kita giatkan menulis. Karena menulis adalah bekerja untuk keabadian. Berbagi tentang banyak hal. Entah kehidupan atau apapun itu. Yang jelas memberikan kontribusi untuk negeri tercinta yakni Indonesia. Selagi sempat terus giat. Sebelum terlambat. Jika sudah terlambat sudah tidak dapat. Dengan bermanfaat bagi sesama pertanda kita sudah memberikan kontribusi untuk masyarakat maupun rakyat Indonesia.
Salam literasi
Blitar, 29 Juli 2021
0 Komentar