Membahas tentang TG atau Telepon Genggam tak ada habisnya sampai detik ini. Bagaimana tidak, setiap tahun ada fitur-fitur terbaru. Industri elektronik seperti perusahaan telepon tak ada habisnya untuk selalu berinovasi tiada henti. Sehingga konsumen selalu dimanjakan dengan fitur-fitur tersebut. Akan tetapi banyak juga orang yang tidak mengetahui fasilitas yang dapat dinikmati di dalam telepon genggamnya.
Telepon genggam adalah telepon pintar. Karena banyak sekali yang dapat dinikmati bagi penggunanya. Mulai dari foto, video, editing foto dan video, note, YouTube, dan masih banyak sekali yang dapat dinikmati. Akan tetapi banyaknya fasilitas tersebut terkadang masih saja orang menggunakannya dengan sembrono. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat. Bagaimana cara menggunakan telepon genggam secara bijak dan bermanfaat. Apalagi sekarang ini semua dilakukan secara online. Mulai dari belajar, membeli makanan dan pakaian, membayar listrik, dan lain-lain.
Menikmati juga harus menghayati. Artinya harus secara bijaksana dalam menggunakan fitur-fitur yang ada di dalam telepon pintar. Sampai detik ini kalau tidak salah saya sudah ganti telepon genggam sebanyak lima kali. Dari sekian banyak pergantian tersebut saya menyadari bahwa telepon genggam tujuan dibuat karena untuk berkomunikasi. Maknanya mendekatkan yang jauh bukan menjauhkan yang dekat. Jadi, ketika seseorang memiliki ketergantungan tergantungan berlebih terhadap telepon genggam akan berdampak berkurangnya komunikasi secara nyata dan dunia Maya menjadi dunianya. Makanya perlu adanya kesadaran diri dari diri sendiri untuk instropeksi diri. Kalau tidak sekarang kapan lagi.
Telepon genggam sangat dekat sekali dengan anak-anak kita saat ini. Apabila orang tua tidak dapat mengontrol penggunaan telepon genggam akan berpengaruh terhadap dunianya sendiri yaitu dunia maya. Makanya di sini peran orang tua sangat menentukan dalam perkembangan anaknya. Untuk selalu menjaga anaknya dari kecanduan telepon genggam.
Kemampuan anak dalam memahami lebih cepat. Orang tua jangan sampai kalah dengan anaknya. Artinya harus lebih tahu dahulu tentang fitur-fitur telepon genggamnya. Karena kita hidup di zaman yang serba canggih. Semoga anak-anak kita terbebas dengan yang namanya kecanduan gadget.
Salam literasi
Blitar, 28 Juli 2021
0 Komentar