Entah kenapa saya sangat senang sekali ketika membahas tentang menulis. Apapun yang saya tulis selalu mengaitkan dengan dunia tulis. Mungkin terlalu sering membaca bacaan tentang kepenulisan. Saya mencoba untuk memahamkan dan meyakinkan pada diri saya sendiri tentang pentingnya menulis. Bacaan ternyata juga memengaruhi terhadap hasil tulisan. Semakin sering membaca tentang kepenulisan. Otak memberikan sebuah respon yang luar biasa. Yakni banyak hal yang ada di kepala untuk diungkapkan melalui tulisan.

    Respon positif yang diterima oleh otak akan memberikan perbuatan yang baik juga. Semakin sering membaca akan semakin banyak kata yang diterima oleh pikiran. Cara menggerakkan pikiran dengan cara membaca dan menulis. Menulis untuk keabadian adalah salah satu judul unik. Bagaimana bisa menulis untuk keabadian? Bisa, karena tulisan akan abadi sedangkan ucapan akan sirna. Makanya ilmu itu ibarat binatang. Jika tak diikat (ditulis) akan hilang lari (hilang) begitu saja. 

     Kemampuan manusia dalam menuangkan sebuah gagasan punya caranya tersendiri. Kebanyakan manusia lebih suka berbicara daripada menulis. Kemungkinan kegiatan berbicara tidak membuang-buang waktu. Akan tetapi, kalau dipikir-pikir menulis lebih sederhana daripada berbicara.

     Kesederhanaan menulis terlihat saat kita menulis. Media yang dibutuhkan tidak banyak akan tetapi tulisan mampu menembus batas waktu. Mari kita menulis untuk keabadian. Apapun yang ditulis. 


Salam literasi

Blitar, 30 Juli 2021