Hujan turun dengan sangat derasnya. Angin kencang selalu hadir di setiap celah-celah hujan. Air hujan menempel di kaca rumah. Hujan semakin lama semakin deras saja. Alangkah nikmatnya jika ditemani dengan secangkir kopi hangat dan sebuah buku. Nikmat yang luar biasa dianugerahkan oleh Sang Pencipta. Mensyukuri hidup adalah suatu kewajiban. Karena Tuhan telah mencukupi segala kebutuhan. Buat apa cari yang tidak ada lebih baik jalani yang sudah ada.
Dengan turunnya hujan sore ini, semoga semua penyakit hilang dari muka bumi. Harapan yang terus diucapkan oleh semua orang. Pandemi membuat semua orang serba bingung. Mungkinkah ini cobaan yang dibebankan oleh Tuhan kepada manusia? Bisa jadi iya. Karena manusia diuji kesabarannya. Kuat atau tidak dalam menghadapi musibah yang telah melanda dunia khususnya Indonesia. Kalau dipikir secara logika, sebenarnya peristiwa yang terjadi di bumi merupakan ulah tangan manusia itu sendiri. Harus instropeksi diri.
Instropeksi diri dan menyadari semua adalah hal yang perlu diingat bersama. Karena hidup di dunia harus saling mengingatkan. Jika ada seseorang yang lupa dan salah. Peristiwa kematian terus bergulir gara-gara pandemi yang mewabah luas. Hanya dapat berdo'a dan usaha.
Semoga bumi yang ditempati ini segera membaik. Tanpa ada lagi yang namanya pandemi. Do'a terbaik tanpa henti terus dilisankan. Semua sudah menjadi ketentuan-Nya. Pasrahkan segala peristiwa ini hanya kepada Sang Maha Pencipta.
Salam literasi
Blitar, 5 Agustus 2021
0 Komentar