Cek!
Pagiku duduk di belakang meja makan sambil menikmati secangkir kopi,
menyeruput kopi ditemani sepiring ketela pohung yang uapnya menguap dan
mengepul ke atas awan yang disiapkan
ibuku dan mendengarkan alunan irama burung yang berkicau di depan rumah. Sambil
kumenunggu dingin ketelanya, kuambil buku novel untuk membacanya, dirasa sudah
dingin, kuletakkan buku di atas meja, pohung kuambil satu persatu dengan
lahapnya, seakan makan dengan kue yang ditaburi selai berwarna merah serasa menikmati
kue berlapis. Saat itu terbersit dipikiranku, kuingat masa SMP masih kelas
tujuh.
“le…aku duwe hp dikirimi bulekmu teko Malaysia, sampean gelem?”tanya
mbah kakung sangat datar sambil senyum
“Purun mbah kung, terima kasih mbah” sambil kulihat, kubuka, kututup, kutersenyum sambil ucap Alhamdulillah dan sangat senang sekali di dalam
hati.
Handphone yang diberikan sangat bagus sekali bagiku, bisa
buat sms (short message service), ketika ada sms masuk dan telpon
senangnya minta ampun, buat game ular-ular jika terkena tubuhnya sendiri bisa
game over dan kembali ke awal lagi, lampunya menakjubkan sekali berwarna
kuning, papan tombolnya dalam satu kotak bercampur tiga huruf yang tanpa mengeluh
saat ditekan jari jemari yang kasar.
Beda dengan zaman now
mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, kakak-kakak, adik-adik bahkan kakek-kakek,
nenek-nenek pun tidak mau ketinggalan dengan perubahan zaman yang canggih dan
dipenuhi dengan teknologi dan informasi yang sangat cepat menular dari satu
orang ke orang lain bahkan sampai belahan dunia. Seperti virus corona yang
sangat cepat menular lewat udara.
Bayangan di benakku pun berakhir, saat ibu memintaku untuk
membelikan sabun mandi di toko sebelah rumah.
Blitar, 16 Agustus 2020
6 Komentar
Mantab Pak
BalasHapusNembah nuwun ibu
BalasHapusEnaknya
BalasHapusHehe...nikmatnya tiada tara
BalasHapusKebayang ketelanya kedul kedul pak
BalasHapus😁inggih bu kedul-kedul
BalasHapus