Kematian
Oleh: Muhammad Imam Styawan
Kematian tak ada yang tahu kedatangannya. Datang tak diundang, pulang tak diantar. Jika membicarakan tentang kematian pasti sebagian orang merasa takut ada juga yang senang mungkin. Memang kematian dipandang sebagai momok yang menakutkan dan mengerikan, Lebih seram daripada hantu, hehe.
Kematian sudah menjadi hal yang pasti terjadi. Tak ada seorangpun yang bisa lari darinya. Semua sudah ditulis dan ada catatannya di lauhul mahfudz. Kita sebagai manusia hanya bisa berdo'a dan berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga ketika kita nanti tutup usia dalam keadaan husnul khotimah.
Usia tidak menjamin kematian seseorang, kapanpun bisa terjadi. Ada bayi yang baru lahir dari rahim ibunya meninggal, ada juga saat tidur tiba-tiba langsung menghembuskan nafas terakhir. Kesemuanya itu kejadian yang tak terduga.
Untuk menghadapi kematian dibutuhkan persiapan setiap saat, setiap jam, menit, detik. Terkadang manusia itu banyak lupanya daripada ingatnya. Ingat kepada siapa? ya, ingat Kamu, iya Kamu. Kamu yang ada di hati aku. Bukan gebetan ya!. Pastinya ingat kepada Sang Pemilik gebetanmu yakni Tuhan Yang Maha Esa.
Kematian tak ada yang tahu dan tak ada yang bisa memprediksi. Sama seperti rizki dan jodoh semuanya rahasia Ilahi. Terus bagaimana cara kita mempersiapkan kematian? Gampang, jadi manusia yang bertaqwa, beramal shalih, serta berbuat baik pada sesama, berdo'a dan berusaha menjadi insan yang terbaik sesuai perintah sang ilahi.
Ada tiga hal yang tidak putus amal saat kita sudah meninggal dunia: pertama, ilmu yang bermanfaat, kedua, anak shalih yang mendo'akan kedua orang tua, ketiga, amal jariyah. Selamat membaca dan salam aksara.
Blitar, 26 Maret 2020
Ada tiga hal yang tidak putus amal saat kita sudah meninggal dunia: pertama, ilmu yang bermanfaat, kedua, anak shalih yang mendo'akan kedua orang tua, ketiga, amal jariyah. Selamat membaca dan salam aksara.
Blitar, 26 Maret 2020
0 Komentar