Beberapa bulan terakhir saya berusaha dengan selalu menulis. Menulis apapun yang ada dibenak saya. Berusaha untuk selalu konsisten dalam situasi dan kondisi apapun. Meski raga melemah namun semangat menulis tak boleh goyah. Mengukir kata lewat tulisan menurut saya sangat asyik dan menyenangkan. Apalagi jika dibarengi dengan membaca buku yang bergizi serta menikmatinya sambil minum teh atau kopi di waktu pagi atau senja sebelum aktivitas Yang akan dilakukan.
Saat menulis saya selalu memikirkan bagaimana melanjutkan satu paragraf ini menjadi sebuah tulisan yang enak dan menarik untuk dibaca, bagi pembaca. Hingga mencapai beberapa kata atau sampai dua sampai tiga halaman. Memang, untuk menghasilkan tulisan butuh kerja keras dan semangat baik dalam hal membaca maupun tulisan terus menerus. Lewat tulisan saya ukir sedikit demi sedikit. Dari sedikit inilah akan bertambah jika konsisten selalu aktif mengukir kata.
Rasa senang dan gembira selalu menggelayuti diri saya. Ketika melihat tulisan terkumpul. Di setiap tulisan yang ditulis akan menjadi sebuah sejarah dalam kehidupan. Dan tidak akan menyangka sebelumnya bahwa kenapa bisa menulis. Berkah dari latihan tanpa hentilah yang akan menjawabnya.
Menulis membutuhkan waktu yang cukup panjang. Butuh upaya dan usaha pada diri sendiri untuk melawan diri. Karena musuh terbesar dari menulis adalah diri sendiri. Jika kita mampu melawan rasa malas pada diri maka kita akan konsisten menulis. Apapun keadaannya.
Menjadi seorang penulis harus mampu dan mau menghadapi tantangan. Tantangan itu harus dilawan dengan semaksimal mungkin. Menulis secara total dan konsisten serta tanpa stres dan beban. Karena menulis bukan tekanan akan tetapi menulis membuang beban pikiran. Ayo kita budayakan menulis.
Salam literasi
Blitar, 28 Desember 2021
0 Komentar