Membaca, Memahami, dan Mengekspresikan


Entah kenapa setiap kali ke toko buku, selalu suka melihat buku-buku yang ada di rak buku berjajar rapi sesuai dengan genrenya masing-masing. Langit yang cerah dan suasana hati yang sangat mendukung serta tak mendung. Membuat saya dan teman saya menelusuri jalan Joyoboyo Kediri kemarin. Tak terencana sama sekali bahwa kami akan ke toko buku. Sebelum sampai ke toko buku, kami sempat keblablasan, maklum baru pertama kali kesana. Dengan percaya dirinya saya bertanya pada Bapak-bapak tukang parkir letak toko buku Gramedia. Dengan sigap dan cepatnya bapak tersebut menjawabnya. Tanpa berpikir panjang kamipun berjalan menuju toko masih bingung dan ditanya lagi oleh tukang parkir samping toko. Akhirnya toko yang kami cari ketemu juga. Ternyata letak tokonya di lantai dua. Lantai pertama berisi barang-barang elektronik.

    Seusai kami berjalan dari tangga terlihat banyak sekali buku-buku berbagai genre. Mulai dari parenting, psychologi, moslem, novels, fiction, Self improvement, dan masih banyak lagi. Sebagai seorang pecandu buku dan senang sekali baca buku. Pastinya saya tergiur ingin membeli dari sekian banyak buku. Iya, bagi saya buku juga termasuk ladang ilmu serta sebagai investasi. Dengan buku kita tahu banyak hal dan banyak pengetahuan. Melalui buku inilah sumber daya manusia semakin berkembang dan berkemajuan. 

     Membaca harus dibudayakan sejak dini. Tanpa kebiasaan sulit untuk terealisasi. Semakin majunya teknologi dan informasi jangan sampai kita sebagai anak muda mengesampingkan yang namanya budaya baca. Budaya baca akan memberikan nilai positif serta memiliki pengetahuan yang lebih luas. Hal kecil saja saat di rumah. Bisa kita nongkrong minum kopi sambil baca buku atau lagi santai juga digunakan untuk membaca buku. Namun, terkadang tidak sampai berpikir kesitu. Padahal dengan memanfaatkan waktu khususnya membaca memberikan dampak positif.

     Ketika membaca sebaiknya dipahami Tek yang dibaca. Membaca tidak hanya dengan membaca yang banyak terus lupa yang baru saja dibaca. Tanpa ada perenungan atau refleksi sehingga percuma membaca namun tak ada yang membekas sama sekali dalam kegiatan membaca. Oleh karena itu, membaca haru dipahami ditelaah, serta didalami supaya ketika selesai membaca dapat terealisasi dengan baik dan berarti. Rugi sekali membaca akan tetapi tak ada yang dipahami. 

     Ditahap finishing membaca, memahami, setelah itu mengekspresikannya. Bisa melalui tulisan atau perbuatan. Manfaatnya membaca dapat dinikmati. Berdaya dan berkarya inilah jargon anak muda. Anak muda punya kesempatan yang banyak sekali untuk berkarya. Membaca demi masa depan yang lebih baik. Baik bagi negara dan bangsa tercinta.


Salam literasi

Blitar, 23 Desember 2021

Posting Komentar

0 Komentar