Hidup memang sebuah misteri. Yang tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Semua sudah diatur oleh Yang Maha Tahu Segalanya. Manusia hanya menjalankan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan terbatas sekali. Do'a adalah senjata yang paling mujarab bagi muslim seperti kita. Jangan sampai letih dalam berdo'a dengan berdo'a pasti ada keajaiban yang menanti kita.
Memaknai hidup ada banyak cara yang dapat dilakukan. Kita atau manusia oleh Tuhan telah dianugerahi pengetahuan serta akal pikiran. Tidak semua makhluk punya. Memanfaatkan kemampuan yang dimiliki dengan mengasah dan melatih kecakapan secara terus menerus akan berbuah manis. Namun butuh kesabaran untuk melakukannya dan tak semudah membalikkan telapak tangan. Perjuangan dan pengorbanan dengan sepenuh hati harus terus dilakukan.
Ibaratnya seorang pahlawan yang melawan penjajah. Tapi penjajah disini adalah diri sendiri (nafsu). Melawan diri sendiri atau menaklukkan diri sendiri butuh perjuangan dan tekad yang kuat. Butuh ilmu dan usaha yang sangat ekstra. Akan tetapi jika seseorang mampu melawan diri sendiri (nafsu) buruk akan menjadikan mulia dihadapan Tuhan kelak.
Manusia lahir yang sebelumnya tidak tahu apa-apa setelah lahir mencari ilmu menjadi tahu banyak hal itu salah satu memaknai hidup. Artinya hidup tidak sia-sia. Dengan kecakapan yang dimiliki setiap orang akan mewarnai hidup dan memaknai dengan sebaik mungkin.
Anak-cucu kita adalah penerus bangsa yang harus diberikan pendidikan layak. Agar generasi mendatang menjadi generasi yang luar biasa dan mampu menghadapi tantangan zaman yang serba canggih seperti sekarang. Mari memaknai hidup dengan memberikan manfaat kepada sesama dan anak-cucu kita.
Salam literasi
Blitar, 24 Agustus 2021
0 Komentar