Buku adalah jendela dunia. Dari buku pengetahuan berkembang dan dari buku terlahir ilmuwan dan cendikiawan. Buku teman setia yang tak akan mengkhianati bagi yang memilikinya. Ia senantiasa menunggu seseorang yang membacanya. Hingga buku yang dimiliki terbaca sampai akhir.
Kata buku "Jika tak sempat membacaku, lebih baik jangan membeliku, itu sama saja dengan merusakku dengan perlahan". Musnahnya buku bukan karena dihancurkan namun karena tak dibaca. Membaca salah satu hal yang menyenangkan jika diniati dengan hati yang tulus. Sebagai jendela dunia artinya buku membuka keilmuan yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, yang sebelumnya was-was menjadi bergas. Karena memiliki ilmu pengetahuan. Seseorang yang memiliki pengetahuan akan berhati-hati dalam berucap dan berperilaku.
Saya sangat senang sekali memiliki buku baru. Alasannya ketika kita membeli buku baru kita pastinya akan merasakan bau harum dari buku tersebut. Harumnya buku baru membuat saya tak berhenti untuk membaca. Namun bukan berarti alasan saya semangat membaca tentang harumnya buku. Akan tetapi tentang jati diri dan ide pemikiran.
Baru dua bulan ini saya merasakan sendiri betapa beratnya membaca apalagi menulis. Karena terkendala kesibukan. Namun kesibukan bukan menjadi alasan untuk berhenti membaca dan menulis. Meluangkan waktu adalah hal yang sangat penting sekali untuk dilakukan. Tanpa meluangkan waktu sulit bagi kita untuk berkontribusi membaca dan menulis.
Semoga dengan adanya semangat membaca akan terlahir tulisan luar biasa pada diri kita semua. Dan dengan adanya semangat dari teman-teman komunitas akan terpancar kearifan dan bijak dalam meluangkan waktu.
Salam literasi
Blitar, 28 November 2020
0 Komentar