Hari ini semua umat muslim berbondong-bondong menuju masjid untuk melaksanakan shalat Jum'at. Saya bersama bapak juga bersiap untuk berangkat ke masjid. Sesampainya di masjid adzan berkumandang dengan sangat lantang sampai masuk ke pelosok kampung. 

Selesai adzan pertama para jama'ah bersiap melaksanakan shalat qabliyah Jum'at dua raka'at. Setelah adzan kedua, khatib menyampaikan isi dari khutbahnya. Sesuai judul yang saya tulis, judul yang disampaikan oleh khatib tentang nerimo ing pandum atau rela dan menerima apa adanya. 

Dalam khutbahnya, khatib menyampaikan tentang qana'ah atau menerima apa adanya. Qana'ah atau menerima apa adanya yang sudah dikaruniakan Allah swt kepada makhluknya. Qana'ah di sini bukan berarti tidak ada ikhtiar sama sekali. Melainkan harus ada yang namanya usaha. 

Ikhtiar atau berusaha tetap dilakukan sebelum bertawakkal dan qana'ah. Karena perintah ikhtiar sudah termaktub di dalam Al-Quranul Kariim Surah Ar-Ra'du ayat 11:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga kaum itu mengubah keadaan pada diri mereka sendiri".

Dalam hal ini perintah berusaha pada ayat tersebut sudah tersurat secara jelas. Harus ada yang namanya berusaha. Tanpa adanya usaha dan kerja keras tak akan dapat mencapai apa yang diinginkan. 

Qana'ah mudah diucapkan namun sulit dilakukan. Karena manusia mempunyai sifat kurang. Terkadang ada tetangganya yang beli motor model baru, ingin juga memiliki motor seperti punya tetangga. Kalau tetangga punya mobil, ingin beli mobil. Hal duniawi jika diteruskan tidak akan ada habis-habisnya. Walaupun sudah diberikan emas segunung tak akan pernah puas. Karena tidak mensyukuri atas segala karunia Allah swt.

Saat itu di waktu belajar saya pernah menyimak ustadz saya memberikan nasihat bahwa "Kalau masalah dunia melihat ke bawah agar ada rasa syukur karena masih banyak diluaran sana yang kehidupannya kurang dari cukup apabila masalah akhirat melihat ke atas tentang ibadah orang lain yang tekun agar lebih giat lagi dalam beribadah dan beramal shalih". Menerima takdir yang sudah digariskan sangatlah berat jika keimanan masih lemah. 

Bersyukur adalah kunci dari qana'ah dengan bersyukur kita bisa menikmati pemberian Allah swt. Walaupun sedikit jika disyukuri pasti akan terasa banyak karena barakah. Beda dengan harta yang banyak namun tidak disyukuri akan terus merasa kurang. Sampai tidak memperdulikan hukum agama maupun hukum negara. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan kekayaan yang berlimpah hanya demi duniawi semata. Semoga kita semua menjadi manusia yang selalu bersyukur kepada Allah swt. Tetap berikhtiar, berdo'a, dan tawakkal. Semua pasti ada bagiannya masing-masing

Salam Literasi!

Blitar, 07 Agustus 2020