Sabar

 

 

Man Shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Sabar mudah diucapkan namun sulit dilakukan. Terkadang orang dengan mudahnya mengucapkan “sampean sabaro!” namun, kenyataannya saat menghadapi musibah jarang yang mampu melewati jembatan sabar. Sabar menghadapi musibah, sabar saat sakit, sabar di saat banyak masalah, sabar saat susah karena belum diberi upah, sabar belum dipertemukan jodoh, sabar belum dapat pekerjaan, sabar karena bos yang marah-marah, sabar belum mendapatkan sekolahan favorit, dan masih banyak lagi sabar-sabar yang lain. Sebagai manusia berusaha untuk bersabar adalah salah satu perkara yang merupakan perintah agama dalam menghadapi masalah yang dihadapi. Selama masih hidup manusia tak akan lepas dari masalah. Jadi, sabar harus dibarengi dengan ikhtiar.

Sabar, berpikir positif, cari solusi, dan jangan lupa untuk bersyukur adalah cara yang terbaik untuk menghadapi permasalahan dalam hidup. Cara tersebut merupakan cara yang selalu dilakukan bagi yang berpikiran maju. Kemajuan dapat diperoleh apabila ada perbuatan yang dilakukan.

Kehidupan laksana sebuah buku yang mana ada halaman depan dan halaman belakang. Halaman depan buku yang menggambarkan tanggal kelahiran. Halaman belakang menggambarkan berpulang. Tiap lembarnya hari-hari dalam hidup ini. Ada buku yang tebal, ada pula yang tipis. Ada yang menarik untuk dibaca, ada juga yang tidak. Terkadang lembar selanjutnya lebih menarik dibaca daripada sebelumnya atau sebaliknya. Nikmati prosesnya dengan penuh suka cita tanpa beban di dada.

Kesabaran itu pahit namun buahnya manis. Manisnya kesabaran saat seseorang memetik hasilnya. Akan tetapi manusia mayoritas hanya mau hasilnya namun tidak mau berproses. Padahal proses dalam hidup sangat penting, untuk membentuk jati diri. Jati diri bukan untuk dicari, akan tetapi dibentuk. Segala perbuatan jika tertanam dalam diri kesabaran, tak akan pernah mengeluh walaupun cobaan yang dihadapi sangat berat. Kita bisa belajar dari para tokoh-tokoh Indonesia atau pengalaman dari orang lain, yang bisa kita ambil pesannya, atau membaca buku-buku motivasi. Salah satu contohnya adalah buku yang baru saya baca.

Di dalam buku  yang saya baca, kita bisa belajar banyak dari pengalaman seorang anak yang mempunyai cita-cita yang tinggi yaitu bersekolah ke luar negeri, yang  lulusan pondok pesantren namun mampu menembus sampai ke penjuru dunia. Jika Allah swt sudah berkehendak segala sesuatu yang terjadi pasti terjadi. Kuncinya pada diri kita. Bagaimana kita dalam menyikapi hidup, punya kemauan yang gigih, bersungguh-sungguh, pantang menyerah, optimis, dan kesabaran pastinya. Innallaha ma’asshabiriin.

Salam literasi

Blitar, 30 Agustus 2020

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Top. Mengingatkan kita untuk selalu bersabar

    BalasHapus
  2. Sabar yang tak memiliki batas. Mudah dilisankan, sulit diamalkan. Terima kasih Kang Imam mengingatkan.

    BalasHapus
  3. Jadi ingat bagian awal ayat pada kalimat penutup yang menyatakan bahwa orang-orang yang beriman sejogjanya menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong. Tulisan yang menginspirasi.

    BalasHapus
  4. Terima kasih bu nur..sudah menambahkan

    BalasHapus