Jika membahas tentang membaca sudah pasti banyak yang bosan, jenuh, tak sempat dan masih banyak yang lainnya. Karena aktivitas membaca sangat membosankan dan melelahkan. Pernyataan di atas saya lontarkan bagi persona yang memiliki sifat malas. Beda dengan orang yang memiliki kegemaran dalam dunia baca.

Di Indonesia minat dan budaya baca sangat minim sekali, ditambah dengan maraknya godaan dunia game yang menjangkiti anak-anak dan muda-mudi  yang menjadi hobi setiap harinya, padahal efek dari semua hal tersebut sangat luar biasa, banyak tidak baiknya daripada baiknya menurut saya.

Sebagian orang menganggap membaca membosankan padahal membaca sangat nyaman dan menenangkan apalagi sembari ngopi dan cemilan kecil. Membaca bisa dilakukan di mana saja misalnya saat di kantor, di bus, di gubuk tua ditambah desiran angin. Ah, itu hanya imajinasi saya, tidak usah dianggap.

Padahal jika seseorang bisa membagi waktu bisa baca setiap hari. Dengan meluangkan waktu meskipun hanya 15-20 menit akan dapat menambah pengetahuan.

Dengan membiasakan kegiatan baca akan membentuk daya pikir dan pola pikir serta meningkatan pengetahuan bagi yang gemar baca. Makanya membaca, supaya tak ketinggalan informasi serta dapat menambah kosakata baru.

Yang saya maksud membaca di sini adalah membaca buku. Dengan begitu dapat membuka pengetahuan serta kemampuan kita dalam menangkap semua informasi yang disampaikan penulis kepada pembaca.

Sebagai langkah awal untuk memulai harus diawali dengan niat yang baik dan benar. Salah satunya membaca, tujuan membaca supaya kita tahu apa yang ada di masa lalu dan bisa dijadikan sebagai pembelajaran dalam kehidupan. Pesan-pesan yang disampaikan oleh penulis pasti memiliki kata dan makna yang dapat diambil sebagai pelajaran. Oleh karena membaca jangan sampai hilang di kehidupan.

Mari tetap budayakan baca. Sedikit menyempatkan waktu membaca karya orang lain. Sehingga dapat menjadikan kita untuk termotivasi dari tulisan yang dibaca.

Salam Literasi!

Blitar, 16 Juli 2020