Terkadang saya bingung sendiri ketika mau menentukan tulisan yang akan saya tulis. Maklum masih pemula, jadi masih butuh asupan gizi seimbang tentang kepenulisan dan dunia menulis. Dan hari ini adalah hari Minggu, jadwal saya untuk menulis. Tapi bingung apa yang mau ditulis. Muncullah ide dengan judul "Bingung, Apa yang mau ditulis".

Di komunitas menulis, kami setiap anggota harus setor tulisan setiap minggunya. Ada yang hukumnya wajib dan sunnah. Saya sangat bersyukur dan senang sekali dapat bergabung di komunitas yang menginspirasi. Ditambah kami selalu disuguhkan dengan hal-hal baru, di samping untuk menambah ilmu juga untuk menambah relasi.

Apalagi ada beliaunya yang sangat menginspirasi dan selalu memotivasi saya dan teman-teman penulis yaitu Pak Prof. Ngainun Naim. Tanpa jeda beliau memberikan motivasi kepada kami. Bagi kami beliau adalah seorang yang sangat luar biasa. Dalam menggiatkan dunia literasi. Beliau sangat welcome sekali, ketika ada seseorang yang mau serius untuk belajar dan mau konsisten untuk menulis.

Sudah hal biasa namanya juga manusia. Jika keinginan untuk menulis kadang fluktuatif. Walaupun terkadang tak ada semangat untuk menulis harus tetap memaksakan diri. Dengan begitu menjadi terbiasa. Karena sesuatu perkara yang paling mahal adalah memaksakan diri untuk mau keluar dari zona nyaman. Menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.

"Dipaksa dulu, baru terbiasa"

Semua perkara jika awal niatnya baik maka akhirnya baik dan ada solusinya asalkan mau berusaha, berpikir jernih serta dengan hati yang bersih. Kalau ada aksi,  ada reaksi. 

Membahas niat, apa niat untuk menulis? kalau saya niatnya menulis untuk beribadah, bersedekah. Karena jika ada pembaca yang membaca tulisan kita dan ternyata orang tersebut senang dengan tulisan kita maka kita akan mendapatkan satu kebaikan karena termasuk menyenangkan hati orang lain. Tetapi jika tak ada yang suka dengan tulisan kita tak apa, mungkin hatinya belum terketuk untuk menyukai tulisan kita dan semoga mau membacanya suatu saat nanti.

Dunia literasi kalau dilihat dari perkembangannya semakin berkembang. Semakin banyaknya penulis muda yang terus memberikan kontribusinya di dalam dunia menulis. Inilah cara generasi muda untuk memberikan sumbangsihnya dengan berkarya dan berdaya untuk selalu menghidupkan dunia aksara. Baik melalui media sosial maupun mencetak tulisan untuk dicetak menjadi sebuah buku agar dibaca nantinya oleh anak cucu. Dan semoga kita menjadi salah satu dari pemuda itu.

Salam Literasi!

Blitar, 19 Juli 2020