Tak terasa di tahun 2020 sampai dengan 2021 adalah tahun yang bersejarah dan dunia khususnya Indonesia terkena wabah, semoga segera pulih dan dapat beraktivitas kembali (Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh). Bersejarah karena di tahun itu saya dapat membeli buku dan menulis di media sosial hingga dapat mewujudkan karya yang berisi kumpulan puisi. Namun, semua itu tak perlu dibanggakan. Karena tujuan saya menulis bukan untuk dibanggakan, tetapi untuk mengabadikan hidup dengan berkarya. Semua yang diperoleh bukanlah jerih payah sendiri ada campur tangan penerbit dan semua pihak.
Dalam kurun waktu hampir dua tahun saya mencoba meneliti, memahami, serta belajar tanpa henti tentang dunia menulis serta praktik langsung dengan menulis setiap hari. Belajar dari buku-buku kepenulisan serta para tokoh-tokoh menulis yang sudah ahli dalam bidangnya. Memang jika membahas tentang menulis tak ada habisnya.
Mencicipi buku atau ngemil buku juga menjadi keseharian saya di waktu luang bahkan berusaha untuk meluangkan waktu. Saya lakukan demi memperoleh pengetahuan dan menambah kosakata baru dari setiap buku yang saya baca. Membaca tak perlu banyak asal konsisten. Kuncinya ada pada konsisten dan serius untuk memperdalamnya.
Hingga suatu ketika ada rasa bosan menjangkiti diri saya. Namun, hal yang demikian saya lawan agar rasa bosan hilang dari ingatan. Kebosanan akan selalu datang jika seseorang tak mampu melawannya dengan niat awal. Memang butuh perjuangan saat menulis bahkan akan memulai menulis serta membaca. Akan tetapi jika jika terus dipupuk dan dibiasakan setiap hari akan menyenangkan. Karena kegiatan baca tulis menurut saya kegiatan yang menyenangkan kalau dalam menjalaninya tanpa beban.
Setiap tulisan selalu saya kaitkan dengan dunia tulis menulis dan membaca. Saya memotivasi diri sendiri serta orang lain. Bukan bermaksud menggurui hanya ingin berbagi tentang literasi. Dengan berliterasi ada banyak kata yang diungkapkan lewat media tulis.
Salam literasi
Blitar, 1 September 2021
0 Komentar