Kopdar IX Sahabat Pena Kita di Bondowoso

Bersyukur Seminar Literasi Nasional Kopdar IX Sahabat Pena Kita yang diadakan pada tanggal 6-7 Agustus 2022 berjalan dengan lancar. Dengan mengambil tema “Masa Depan Perbukuan di Indonesia”. Dalam acara tersebut dihadiri oleh beberapa pakar literasi yaitu Bapak Dr. M. Arfan Mu’ammar, M.Pd.I (Ketua Sahabat Pena Kita), Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I (Penulis, Ketua LP2M dan Guru Besar UIN Tulungagung), Muhammad Hairul, S.Pd., M.Pd (Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa), serta KH. Thoha Yusuf Zakariya, Lc (Pengasuh Ponpes Al-Islah Bondowoso).

Acara tersebut diadakan di Pondok Pesantren Al-Islah Bondowoso. Bertempat di Gedung Serba Guna.Yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Peserta yang hadir di acara tersebut dari santri Al-Islah, santri Darul Istiqomah, mahasiswa, dosen, serta guru. Hadir pula KH. Masruri (Pengasuh Pondok Pesantren Darul Istiqomah).

Acara dimulai dengan pembukaan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Antusiasme santriwan dan santriwati mengikuti acara sangat luar biasa sekali. Terlihat dari raut wajah para santri yang memberikan feedback ketika acara berlangsung. Ada berbagai pertanyan yang disampaikan. Baik dari kalangan mahasiswa maupun santri. Ada salah satu penanya dari dua mahasiswa asal Universitas Negeri Jember terkait dengan menulis yang ditujukan kepada Prof. Naim. Ada juga yang dari santri Al-Islah dan dari santri Darul Istiqomah.

Di tengah-tengah acara saya ditanya oleh seseorang yang duduk di sebelah kiri saya. Beliau melontarkan sebuah pertanyaan. “Rombongan dari mana Mas? Saya menjawab dari SPK Tulungagung”. Dan ternyata beliau adalah Bapak Agung Nugroho Catur Saputro. Beliau merupakan salah satu calon Ketua sahabat pena kita.

Acara seminar berlangsung cukup riuh. Ada beberapa hal yang saya ingat saat Prof. Naim menyampaikan materi kepenulisan. “Menulis itu pembelajaran. Nulis itu seperti kata sabar--Mudah diucapkan sulit dipraktikkan, menulis dari yang kita bisa, menulis memberikan kepuasan psikologi”.  Beliau juga menyebutkan manfaat menulis yaitu 3 J: 1. Menulis itu bermanfaat untuk jeneng, 2. Menulis itu bermanfaat untuk jenang, 3. Menulis bermanfaat untuk jongkok. 

Selanjutnya materi disampaikan oleh Bapak Hairul beliau menyampaikan bahwa “Literasi sama dengan keterpahaman. Ketika kita menulis, memberikan pembaca paham”. Dengan begitu akan memudahkan pembaca dalam memahami apa yang ditulis oleh penulis. Sehingga ilmu yang disampaikan tersampaikan. 

Mengikuti acara Kopdar merupakan kesempatan yang sangat penting untuk diikuti. Karena kesempatan tidak datang dua kali. Acara Kopdar SPK dapat memberikan pemantik bagi calon penulis maupun penulis untuk bersemangat dalam menulis serta dapat menyambung silaturahmi. Memang menulis terkadang mengalami naik—turun. Namun, dengan acara kopdar akan memberikan suntikan positif.

Keberkahan mengikuti acara ini, saya dapat bertemu dengan penulis-penulis yang memberikan inspiratif kepada saya. Dapat belajar dari para penulis yang sudah memiliki jam terbang menulis yang cukup banyak. Memang untuk mampu menulis secara baik dibutuhkan konsisten, keseriusan, serta perjuangan. Kalau mau jadi penulis ya harus menulis. 


Catatan Pertama

Blitar, 12 Agustus 2022