Hidup itu sederhana. Sederhana di saat kita menerima segala hal yang diberikan. Tidak menuntut dan meminta yang terlalu berlebihan. Semua sudah digariskan baik dari segi fisik, materi, maupun rizki. Kita harus tetap bersyukur atas semua yang telah dianugerahkan kepada kita. Nikmat yang dikasih Allah berupa oksigen, merupakan nikmat yang luar biasa. Bayangkan saja di saat ada orang sesak nafas, membutuhkan oksigen, dengan segala upaya dilakukan agar penyakitnya segera teratasi dengan melarikannya ke rumah sakit.


Hidup harus disyukuri, dijalani dengan keikhlasan serta kesabaran yang terus dilakukan. Lisan dan hati harus saling terkoneksi. Agar terjalin hubungan yang lebih harmonis antar keduanya. Keharmonisan inilah akan menghasilkan ketenangan dalam kehidupan. Hidup butuh ketenangan. Tanpa ketenangan sulit sekali untuk menikmati hidup.


Bahagia sebenarnya bukanlah memiliki harta yang berlimpah ruah. Bahagia yang hakiki adalah merasa cukup dengan apa yang sudah ada. Sehingga lebih kepada kemampuan diri tanpa memaksakan kehendak nafsu serta keinginan.


Apapun yang kita lakukan saat ini harus didasari dengan niat yang baik dan benar. Dengan niat inilah akan mengantarkan diri kita fokus dengan tujuan yang sudah diniatkan. Niatan baik akan berbuah baik begitupula sebaliknya.


Kadang kita tidak menyadari bahwa bahagia itu sederhana. Sederhana saat kita tersenyum lepas tanpa beban. Manusia pasti memiliki masalah dalam kehidupannya. Karena hidup di dunia tempatnya ujian dan cobaan. Cobaan demi cobaan harus dilewati meskipun berat. Dari situlah segala proses hidup dijalani. Proses dalam hidup menuju keabadian.


Blitar, 26 Juli 2022