Islam adalah satu hal yang menurut pemeluknya, nabinya, dan kitab suci Al-Quran satu hal yang mengenai segala hubungan antara manusia dengan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Islam merupakan jalan hidup seseorang yang mencakup seluruh sendi kehidupan pemeluknya. 

Bung Karno juga menegaskan agar generasi muda mewarisi apinya bukan abunya. Dengan selalu mengkaji dan mengkaji ulang keilmuan serta adanya pengembangan sesuai dengan perkembangan zaman yang ada (ijtihad). Menyitir artikel dari Republika.co.id bahwasanya Islam adalah agama amal tidak hanya tentang bicara tentang Islam, cuma bisa baca tahlil dan al fatihah tanpa mengetahui secara mendalam dan menyeluruh isi yang terkandung di dalamnya.

Merujuk pada proses pencarian Bung Karno tentang Tuhan, sejak remaja memiliki keyakinan yang sangat kuat untuk meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Esa, Allah swt. Padahal Bung Karno sejak kecil tidak mendapatkan pelajaran Islam. Dari berbagai literatur yang saya peroleh bahwa Bung Karno betul-betul meyakini dan mempercayai keberadaan-Nya. 

Untuk meyakini dan mempercayai keberadaan-Nya Bung Karno menemukan satu pertentangan tentang bertemu dengan Tuhan. Bahwa untuk bertemu dengan Tuhan, tidak harus naik setinggi-tingginya, akan tetapi harus turun, turun ke dalam hati. Bung Karno dalam salah satu pidatonya bercerita tentang Nabi Muhammad Saw. dan sahabat saat jalan-jalan. Waktu itu cuaca matahari sangat terik. Berhenti di satu sumur bertemu dengan seorang wanita berwajah kumuh dan lusuh. Di saat yang bersamaan ada seekor anjing yang melet-melet. Dengan sigapnya seorang wanita tersebut mengambilkan air untuk diberikan pada anjing tersebut. Dapat dipahami bersama bahwa kekuatan batin dan ruh seorang wanita tersebut hidup.

Apabila kita telisik dari cerita Bung Karno tentang pembahasan anjing dan wanita dapat dipahami bahwa Islam agama sosial. Ketika kita tahu bahwa anjing itu hewan yang menurut agama Islam najis maka kita tidak akan mau dan membantu anjing yang haus tersebut. Apabila dinilai secara kasatmata hal yang tidak umum, akan tetapi rasa belas kasih dengan sesama makhluk Tuhan itu merupakan hal sangat luar biasa sekali untuk diapresiasi.

Misal hal kecil saja, saat berjalan melihat kerikil yang ada di tengah jalan. Kita menyingkirkan kerikil tersebut ke tepi jalan. Ini sudah termasuk amal yang luar biasa dalam meningkatkan ketenangan jiwa. Iya, ketauhidan menyangkut ketenangan jiwa, semakin tinggi tingkat ketauhidan seseorang maka akan semakin tentram jiwa seseorang. 
Saling tolong menolong merupakan perintah agama. Dengan saling membantu akan membuat senang Tuhan. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan adalah dua perkara yang harus dikerjakan dan ditinggalkan. Inilah yang dinamakan dengan perjuangan dalam mengamalkan perintah agama khususnya agama Islam. Kita berkewajiban membuat senang Tuhan. Bukan malah murka.

Kekuatan batin dan ruh sangat diperlukan untuk memperoleh ketenangan. Kekuatan batin ini akan membuat seseorang lebih empati dan belas kasih kepada sesama. Tidak semua orang memilikinya hanya orang-orang pilihan yang dapat menghidupkan olah batin secara benar dan mendalam. Menyitir tulisan Bung Karno bahwa kalau tauhid rapuh, datanglah kebencanaan.

Untuk menghidupkan kekuatan batin membutuhkan permenungan dan belajar dengan terus menerus. Semoga kita menjadi manusia yang selalu belajar khususnya dari pemikiran Bung Karno untuk diimplementasikan kehidupan sehari-hari. Mari kita kembangkan dan kita asah terus kemampuan dalam mencapai ketauhidan yang hakiki. Atas apa yang telah dicontohkan Bung Karno kepada bangsa ini.