Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Misalnya kemampuan dalam hal membaca dan menulis. Tidak semua orang mampu dalam membaca dan menulis. Tidak mampu karena tidak mau. Karena adanya rasa malas pada diri atau faktor lain yang menyebabkan seseorang malas. Rasa malas jika terus diikuti akan tetap menancap pada diri. Butuh pemaksaan terlebih dahulu awalnya berat lambat laun setelah terbiasa akan lebih ringan. Sebab di dunia ini tidak ada yang instan butuh proses. Dengan proses itulah kemampuan dan kemauan terasah.
Jika diteliti secara serius, manusia sebenarnya memiliki kemampuan dan kemauan hanya saja sekedar ucapan belum tindakan. Kemampuan dan kemauan membaca dan menulis merupakan proses yang cukup panjang tanpa adanya kedisiplinan dalam diri ketrampilan membaca dan menulis tak akan dimiliki. Semuanya butuh ketlatenan dan kesabaran serta konsisten.
Membaca buku Hernowo Hasim yang berjudul free writing membuat saya semakin yakin. Bahwa semua orang bisa menulis asal menerapkan free writing. Tanpa berpikir panjang menulis apa yang ada dipikiran akan dapat mengurangi rasa traumatis dan dapat menambah kebahagiaan.
Kebahagiaan didapat dari mana saja. Namun salah satu yang paling mudah adalah dengan menulis. Artinya membebaskan pikiran dengan menuliskannya. Beban-beban pikiran yang terlalu banyak dengan menulis akan mengurangi rasa kecewa dan trauma.
Sedikit yang saya dapat dari bukunya Pak Hernowo. Mari kita jaga kekonsistenan kita dalam membaca dan menulis. Tidak ada ruginya jika kita terus mengasah kemampuan dan kemauan kita. Selama hal itu positif dan bermanfaat bagi orang lain.
Salam literasi
Blitar, 8 Juli 2021
0 Komentar